Geografi Politik - Nilai Perjuangan Bangsa

Nilai Perjuangan Bangsa

Pada masa bangku SD, SMP sampai SMA kita sudah mempelajari pelajaran sejarah, dimana di dalamnya membahas tentang banyak hal yang terjadi di masa lalu, dalam hal ini adalah sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Mulai dari masa kerajaan di Nusantara sampai masa penjajahan yang membangkitkan rasa nasionalis dan patriotis bangsa pada saat itu. Akan tetapi keadaan ‘mental’ bangsa pada saat itu sanagat bertolak belakang dengan keadaan sekarang yang bias kita lihat sendiri, bahwa bangsa, khususnya generasi muda saat ini seperti tidak peduli dengan keadaan bangsa yang semakin tidak jelas. Paling tidak, semangat juang reformasi tahun 1998, yang berhasil melengserkan mantan presiden RI, Alm.Soeharto,  seharusnya tetap menyala samapai sekarang. Tetapi apa kenyataannya, malah banyak sekali kasus-kasus yang terjadi di Indonesia, contoh nyatanya adalah Korupsi. Tidak sedikit aktivis yang menyerukan tentang nasionalis dan patriotis pada masa reformasi, setelah mendapat jabatan di kursi dewan atau yang sejenisnya, mereka seperti kacang yang lupa pada kulitnya, tidak ingat atau mungkin memang tidak ingin ingat dengan apa yang pernah mereka serukan pada masa saat reformasi dulu. Tidak hanya itu, KKN yang terjadi karena tidak pahamnya mereka akan nilai perjuangan bangsa pada masa perjuangan yang didasari oleh semangat nasionalis dan patriotis, membuat rakyat sengsara, sehingga menempatkan Indonesia menjadi salah satu Negara terkorup di Dunia, dan prosentase pengangguran yang mencapai 60% pada 2008 di kawasan ASEAN.
Masa Lalu Tidak Lepas Dengan Masa Kini
Pada masa perjuangan dahulu, Indonesia berjuang menghadapi penjajahan dengan penuh semangat nasionalis dan patriotis, sehingga sangat ditakuti oleh bangsa penjajah, dalam hal ini adalah Belanda. Ideology yang sangat tertanam di tiap pejuang pada kala itu, tidak dapat di bandingkan dengan apapun. Semua demi ‘Tanah Air Indonesia’, yang harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Perjuangan dalam jalur diplomatic yang dilakukan Ir.Soekarno dan Moh.Hatta pun membuahkan hasil di proklamirkannya preoklamasi kemerdekaan. Pada akhirnya ditetapkan bahwa 17 Agustus 1945 sebagai hari lahirnya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada era ini biasa disebut dengan era orde lama, dimana system pemerintahannya tidak stabil dan berubaha ubah. Diantaranya adalah sebagai berikut :
·         Sistem Parlementer, dimana parmelen dapat memilih kepala pemerintah dan dapat juga menjatuhkan pemerintahan, dan kepala Negara tersebut hanya sebagai symbol saja.
·         Sistem Pemerintahan presidensial, disebut juga system kongres dimana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dari kekuatan legislative.
·         Pemerintahan Campuran, dalam hal ini adalah pemerintahan Indonesia yang sistemnya Presidensial dan bersifat Parlementer yang berasaskan pada Pancasila.
Hal yang berubah ubah ini dikarenakan mencari system pemerintahan yang cocok untuk Indonesia. Pada akhirnya, system pemerintahan Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan. Indonesia adalah Negara hokum yang menganut system Presidensial yang bersifat Perlementer. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang Heterogen.
Pada masa orde lama, nilai perjuangan yang sangat dihargai membuat bangsa tidak terpecah seperti yang terjadi pada masa kini (1998++ pasca pelengseran Soeharto). Sampai-sampai PBB pun ‘takut’ dengan Indonesia karena ‘Strong Will’ yang dimiliki bangsa ini. Presiden Soekarno merupakan sosok yang sangat berpengaruh pada pengembangan nilai perjuangan yang ada di Indonesia.
pada akhir pasa jabatan Presiden Soekarno, beliau mewariskan jabatannya pada Soeharto agar menjadi presiden, dan diresmikan pada 1968 silam. Pada masa itu terjadi manipulasi kerusuhan tentang PKI yang pada saat itu merupakan partai komunis pertama di Indonesia. Pada tahun sekitar 1980-an sampai 1990-an ada film yang menayangkan tentang PKI yang membuat bangsa terpecah. Pada buku sekolah tentang sejarahpun PKI di cap sebagai pengacau pada saat terjadi pertikaian tersebut. Dalam film tersebut PKI brutal sekali dalam aksinya, sampai-sampai membunuh orang yang sedang shalat subuh(itu yang saya lihat pada film tersebut). Padahal, dari beberapa fakta yang saya dapatkan, bahwa PKI hanyalah sebuah partai yang mencoba untuk memberikan ideology ‘sama rasa sama rata’ pada rakyat dan tidak bermaksud menghilangkan keyakinan dan nilai perjuangan yang telah di torehkan oleh para pejuang dahulu. PKI adalah ‘kambing hitam’ dalam proses perebutan kekusaan presiden Soekarno menjadi presiden Soeharto dengan menandatangani SUPERSEMAR.
Sejarah yang seperti ini (buku-buku sejarah nasional pada masa sekolah, SD SMP dan SMA) akan membuat bingung para pencari fakta yang sebenarnya menginginkan kebenaran dibalik peristiwa itu. Para pencari fakta itulah yang memiliki dan memahami nilai perjuangan bangsa yang tidak boleh dibiarkan menjadi sia-sia. Orang-orang seperti ini sangat sedikit di Indonesia pada masa kini. Pada akhirnya, 1998 bangsa pun tersadar akan kebenaran dan perjuangan tiada akhir yang memang harus ditegakkan.
Penggulingan presiden Soeharto merupakan wujud pengaplikasian dari mereka yang mengerti makna dari nilai perjuangan bangsa ini. Haruslah kita sebagai generasi penerus bangsa tidak boleh diam dan bungkam terhadap politik Indonesia ini yang semakin kotor.
Masa Kini yang seolah Lepas dari peranan Masa Lalu yang Menorehkan Nilai Perjuangan
Pada 11 januari 2011, saya melihat di salah satu televisi swasta di Indonesia,  ada pemberitaan bahwa pembangunan gedung DPR yang baru sudah akan dimulai tahun ini (2011). Dengan dilengkapi fasilitas mewah seperti kolam renang, fitness dan yang paling saya kaget, adalah adanya meja Billiard. Coba anda pikir, untuk apa itu semua? Kolam renang contohnya, apa mereka ingin rapat dalam kolam? Atau di tempat fitness, apakah selelah itu rapat yang hanya diisi dengan diskusi dan akhirnya tetap pada keputusan yang menuntut dilakukannya ‘lobby politik’ oleh fraksi-fraksi yang bersangkutan? Yang paling mengherankan, adalah meja Billiard. Hal-hal seperti ini akan membuat bangsa semakin bingung dengan apa yang diinginkan pemerintah sebenarnya. Dan mungkin, ada rakyat yang akan bertanya dalam benaknya ‘untuk apa itu semua? Apa pajak kami di gunakan hanya untuk membangun gedung yang tidak ada manfaatnya untuk kami?’ atau yang lebih ekstrim lagi ada yang mengatakan ‘bodohnya orang-orang pintar itu’. Sungguh benar-benar sangat memprihatinkan jika sudah seperti itu.
Dimana penghargaan mereka terhadap rakyat Indonesia yang telah berjuang mati-matian membela Tanah Air ini. Banyak sengketa tanah yang terjadi pada para janda pensiunan Pejuang yang seharusnya layak mendapat perlindungan dan penghargaan. Bahkan ada yang keadaan ekonominya sangat tidak layak dan membuat miris hati yang melihatnya.
Sudah 65 tahun umur bangsa ini sejak di deklarasikannya proklamasi kemerdekaan pada 1945 silam, seharusnya menjadi modal dasar bangsa untuk maju menjadi lebih baik. Sungguh prihatin jika melihat keadaan yang dialami bangsa ini sekarang. Perilaku yang tidak pantas dan tercela seperti sudah saya jelaskan di atas, membuat bangsa ini tidak tahu tentang makna sesungguhnya dari nilai perjuangan itu sendiri. Hanya sebatas tahu saat berada pada tingkat sekolah dasar, SMP dan SMA. Mahasiswa yang merupakan ‘moral force’, justru banyak insiden perkelahian di antara mereka pada tahun-tahun 2000 keatas. Cerminan apa mereka itu, yang seharusnya menjadi ‘penggerak’ malah justru adu jotos dan seolah mereka akan jadi yang terkuat. Itu terbukti pada perkelahian 2 Universitas swasta di Jakarta yang terjadi pada 2010 silam dan saya rasa tidak perlu disebutkan nama Universitas-nya. Perilaku tersebut sudah memperjelas bahwa mereka tidak ‘menghargai’ jasa para pahlawan, yang banyak sekali menorehkan nilai-nilai perjuangan pada bangsa ini. Oleh karena itulah, harus diperjelas dan dipahami makna yang terkandung dari nilai kebangsaan yang ditorehkan para pejuang, dimana semua yang dilakukan pada dasarnya dilandasi oleh Pancasila dan UUD, sehingga terciptanya rasa nasionalis dan patriotis, agar tidak terjadi disintegrasi bangsa pada akhirnya.
Banyaknya saluran TV swasta yang bermunculan, membuat bangsa ini terbelenggu akan nikmatnya dunia yang sebenarnya itu adalah salah satu penjajahan yang secara tidak disadari oleh mereka, akan mengikis sifat Nasionalis dan patriotis bangsa secara perlahan. Bisa kita lihat kenyataannya jika ditanya tentang yang berhubungan dengan Indonesia mereka tidak tahu apa-apa. Sebagai contoh pada saat ada seorang wartawand ari sebuah instansi surat kabar harian yang bertanya pada seorang mahasiswa “sila ke-4 itu apa ya bunyinya?” dan mereka menjawab “mmmm, apa ya,’duh udah lupa saya,waktu SD sih apa” atau pertanyaan “ada berapa pulau di indonesia?” jawabnya “kalau nda’ salah ada 27 kan ya?” jika semua bangsa Indonesia jika ditanya hal yang berkaitan dengan kebangsaan seperti ini jawabannya seperti itu, sudah pasti pemahaman diri akan Nilai perjuangan bangsa tidak banyak, atau bahkan tidak tahu samasekali. Maka, hancurlah Indonesia.
Pernah saya berbincang dengan seorang TNI di daerah Bogor tentang keadaan Indonesia ini. Mereka benar-benar mengerti apa yang harus dilakukan, dan menurut saya, dari kalangan TNI inilah yang benar-benar memahami arti perjuangan bangsa yang sangat bernilai pada masa lampau. Mereka latihan setiap hari untuk jika pada saat dibutuhkan telah siap dengan fisik dan mental yang terlatih, untuk Bangsa Indonesia. Ada hal menarik yang saya tangkap saat berbincang, mereka menunggu apa yang disebut dengan ‘Satria Piningit’ yang konon, kelak akan merubah bangsa ini menjadi lebih baik.mungkin sama kharismatiknya dengan Alm.Pres.Soekarno seorang satria piningit ini. Sekali lagi, mereka benar benar di tempa ideology tentang nilai perjuangan itu sendiri, sehingga, seperti hanya TNI saja yang mengerti dan paham maknanya. Benar-benar perlu di tata ulang mental anak negeri ini agar menjadi cinta tanah air.
Disini kita perlu mengkaji tentang nilai-nilai kejuangan yang telah ditorehkan para perintis dan berlandaskan pada pancasila dan UUD, sehingga apa saja yang kita lakukan tidak terlepas dari ideology pancasila. Jika sudah didasari dengan hal tersebut, maka secara otomatis akan menghargai nilai perjuangan bangsa itu sendiri. Dengan begitu akan terciptanya proses pembangunan karakter yang akan menjadi identitas nasional bangsa Indonesia di mata Dunia. Karakter disini yang merupakan ciri bangsa adalah gotong-royong, yang merupakan tradisi dari masyarakat Indonesia sejak masa perjuangan melawan penjajah. Jika pengembangan pembangunan karakter tersebut bisa tercapai, maka akan secara langsung memberikan kesadaran diri tentang pentingnya melestarikan serta mewarisi nilai perjuangan bangsa pada generasi berikutnya. Tidak hanya itu, kesadaran diri disini akan berimbas pada terciptanya ‘good government’ yang merupakan impian bangsa ini dan itu adalah hasil karena menghargai nilai-nilai kejuangan.
***
Geopolitik Sebagai Suatu Ilmu
Sebelum membahas mengenai Geopolitik dalam bangsa Indonesia, berikut adalah para pemikir dan pelopor Geopolitik yang penting untuk diketahui, karena tanpa mereka, pemahamantentang Geopolitik tidak akan hadir di Dunia ini. Berikut daftarnya :
  • Friederich Ratzel (1844 - 1904) dengan Teori Ruang. Ia menyatakan "bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang primitive. Pendapat ini dipertegas oleh Rudolf Kjellen (1864 - 1922) dengan Teori Kekuatan yang mengatakan bahwa "negara adalah kesatuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas.
  • Karl Haushofer (1869 - 1946) dengan Teori Pan Region, berpendapat bahwa pada hakikatnya dunia dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh negara unggul. Isi teori pan regional adalah:
1.    Lebensraum (ruang hidup) yang cukup.
2.    Autarki (swasembada).
3.    Dunia dibagi empat Pan Region, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, pan Rusia India, dan Pan Eropa Afrika.
  • Sir Halford Mackinder (1861 - 1947) dengan Teori Daerah Jantung (Heartland).
Teorinya berbunyi "siapa pun yang menguasai Heartland maka ia akan menguasai World Island". Heartland (Jantung Bumi) merupakan sebutan bagi kawasan Asia Tengah, sedangkan World Island mengacu pada kawasan Timur Tengah. Kedua kawasan ini merupakan kawasan vital minyak bumi dan gas dunia.
  • Sir Walter Raleigh (1554 - 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 - 1914) dengan Teori Kekuatan Maritim. Isi teorinya adalah:
1.    Sir Walter Raleigh mengatakan "siapa yang menguasai laut akan menguasai perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia".
2.    Alfred T. Mahan mengatakan "laut untuk kehidupan, sumber daya alam banyak terdapat di laut. Oleh karena itu, harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya".
  • Giulio Douhet (1869 - 1930) dan William Mitchel (1879 - 1936) dengan Teori Kekuatan di Udara mengatakan, "kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara".
  • Nicholas J. Spykman (1869 - 1943) dengan Teori Daerah Batas(Rimland Theory). Dalam teorinya tersirat:
1.    Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (Heartland), bulan sabit dalam (rimland), bulan sabit luar, dan dunia baru (benua Amerika).
2.    Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai dunia.
3.    Daerah bulan sabit dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam percaturan politik dunia daripada daerah jantung.
4.    Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.
5.    Bangsa Indonesia.
Geopolitik dapat diartikan sebagai politik atau kebijakan dan strategy yang didorong oleh aspirasi nasional geografi (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas)suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung pada system  politik suatu Negara. Pandangan geopolitik Indonesia berlandaskan pada pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Geopolitik biasa juga disebut sebagai wawasan nusantara, yang memiliki latar belakang, kedudukan, fungsi dan tujuan filosofis sebagai dasar pengembangan wawasan nasional Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek yang mencakup kajian geopolitik :
·         Falsafah Pancasila
·         Aspek kewilayahan Nusantara
·         Aspek Sosial Budaya
·         Aspek Kesejarahan

A.   Aspek Falsafah Pancasila
Dalam geopolitik, aspek falsafah ini mencakup tentang cita-cita, tujuan, wawasan dan kepentingan nasional. Karena aspek tersebut adalah sebagai ideology Negara yang fundamental tentang kewilayahan, yang merupakan kesepakatan Negara yang utama dengan rakyatnya tentang bagaimana sebaiknya pengelolaan/pemanfaatan dan pengamanan wilayah negara.
Atas dasar pemikiran ini, maka demi kelangsungan hidup suatu bangsa, aspek falsafah perlu di jaga dan di tanamkan pada benak tiap generasi penerus, agar terciptanya rasa cinta tanah air.
B.   Aspek Kewilayahan Nusantara
Wilayah Indonesia yang luas ini merupakan salah satu aspek penting yang harus di perhatikan dalam geopolitik. Karena secara langsung sesuai dengan namanya, geopolitik, merupakan kesatuan pemahaman tentang kewilayahan yang didalamnya terdapat aktivitas politik yang sangat berpengaruh bagi wilayah itu sendiri.
C.   Aspek Sosial Budaya
Pada aspek ini terdapat banyak AGHT yang timbul, contohnya saja karena Indonesia merupakan Negara yang didalamnya terdapat masyarakat yang heterogen, ada masalah yang terkait dengan suku ataupun ras. GAM, RMS dan OPM adalah salah satu tantangan bagi wawasan nusantara(geopolitik)itu sendiri. Tidak hanya itu, jika kita lihat dan runut lagi ke belakang, kasus sengketa pulau ambalat yang dimenangkan oleh Malaysia, orang akan berfikir bahwa Malaysia adalah ‘Maling’ karena pulau ambalat telah diakui secara international menjadi milik Malaysia. Memang jika kitalihat kembali tentang ZEE yang pada dasarnya adalah SDA dan Pulau yang 200 mil dari garis pantai sebuah Negara milik Negara tersebut. Itu dari segi geografisnya, tapi kita lihat juga aspek social budaya, di pulau ambalat sendiri, jika dilihat tata masyarakatnya lebih dekat dengan Malaysia,karena logistic dan kedekatan secara mental lebih ke Malaysia. Jadi wajar jika Indonesia kalah dalam perundingan dengan Malaysia mengenai ambalat. Itulah mengapa perlu sekali diperhatikan mengenai aspek social budaya ini di Indonesia.
D.   Aspek Kesejarahan
Indonesia pernah dijajah oleh spanyol, Portugal, inggris, belanda dan yang terakhir adalah jepang. Total waktu penjajahan adalah lebih dari 3.5 abad. Dalam kurun waktu tersebut bangsa Indonesia mengalami masa-masa sulit mencakup kemiskinan, keterbodohan dan kesengsaraan.
Pada saat sesaat setelah kemerdekaan, Indonesia pernah memiliki wilayah yang terpisah karena irian barat masih menjadi kekuasaan belanda. RI berhasil merebutnya kembali pada 1963. Semangat kebangsaan Indonesia digolongkan dalam 3 zaman, yaitu :
·         Zaman Perintis – 1908 – dengan ditandai berdirinya pergerakan nasional Budi Utomo.
·         Zaman Penegas – 1928 – Ditandai dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda.
·         Zaman Pendobrak – 1945 – Ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Geopolitik di Indonesia berpijak pada pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar Negara dan ideology nasional. Negara dalam realita kehidupan merupakan ruang hidup yang di dalamnya terdapat hubungan antara pemerintah, rakyat dan wilayah atau geografi, tempat manusia berjuang bersama mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama, dalam rangka mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup bersama.
Geopolitik Indonesia sebagai fenomena atau gejala social harus dilihat sebagai gejala dinamis, yang selalu mengusahakan persatuan dan kesatuan. Persatuan merupakan suatu proses, yaitu usaha kea rah bersatu untuk menjadikan keseluruhan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, atau dengan istilah lain sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikat satu, yaitu mutlak tidak dapat terbagi dan terpisahkan dari yang lain. Sebagai gejala social yang dinamis, geopolitik harus selalu berkembang dan konsisten serta relevan dengan berlandaskan konsepsi pelaksana geopolitik Indonesia.
Pengaruh letak bumi Indonesia terhadap ketatanegaraan bagi bangsa Indonesia terasa penting dan mendesak dengan menyatukan nusa dan bangsanya dalam rangka usaha mengembangkan konsepsi ketahanan nasional atau geostrategy Indonesia, mengingat bangsa Indonesia yang terdiri atas beberapa suku dan beraneka budaya serta keragaman agama, maka konsep geopolitik Indonesia perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan bangsa dan Negara.
Adapun pelaksanaan geopolitik di Indonesia sejak wawasan nusantara diresmikan oleh MPR dengan TAP MPR nomor IV tahun 1973, yaitu meliputi empat aspek, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan nasional. Di samping bangsa Indonesia melaksanakan empat aspek juga menerapkan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
Berkembangnya technology yang dikarenakan pesatnya globalisasi di era millennium ini, membuat bangsa Indonesia harus mengerti dan paham betapa pentingnya mempelajari Geopolitik. AGHT dating kapan saja dan dimana saja, ditambah dengan majunya Negara-negara di dunia dalam berbagai aspek. Cina sudah mulai menguasai perekonomian dunia karena mereka paham betul tentang makna geopolitik itu dan mereka menjalankannya. Sehingga wajar jika cina menjadi salah satu Negara Adidaya(calon) yang baru, karena reputasinya yang mencuat. India juga merupakan Negara yang cukup maju dan sudah bukan lagi Negara berkembang. Iran pun sama, mereka bahkan menjadi salah satu ancaman bagi dunia barat dengan pasokan nuklirnya yang tidak diketahui jumlahnya. Banyak Negara-negara barat termasuk Amerika yang khawatir akan perkembangan technology nuklir Iran. Sangat berbeda jauh dengan Indonesia yang selalu menjadi ‘Negara Berkembang’ dan seolah tidak akan pernah maju. Itulah peran Geopolitik yang berkaitan dengan kewilayahan yang seharunya bisa membuat Indonesia sebagai Negara terkaya di dunia.
Untuk itulah, kesadaran akan studi Geopolitik perlu ditingkatkan dan tidak boleh diabaikan serta di implementasikan dalam beberapa aspek implentasi, diantaranya adalah :
·         Implementasi dalam Kehidupan Politik
·         Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi
·         Implementasi dalam Kehidupan Sosial
·         Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Implementasi dalam kehidupan Politik
  • Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
  • Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
  • Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
  • Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi

  • Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
  • Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
  • Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Implementasi dalam Kehidupan Sosial

  • Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
  • Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

  • Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
  • Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
  • Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
***
Kesimpulan
Dari kedua bahasan tersebut sangat terkait benang merahnya, dimana nilai perjuangan sangat penting untuk di tananmkan pada benak generasi muda yang akan datang, supaya tidak terkontaminasi oleh pengaruh negative budaya asing yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Sehingga akan dapat menjalankan pemerintahan yang sangat tidak lepas dari Geopolitik, terlebih, Indonesia adalah Negara maritim.




















Sumber Terkait :
·         www.untag-sby.ac.id/index/php?mod=berita&id=29
·         http://bataviase.co.id/node/252091
·         www.arifblog.co.cc/2010/10/geopolitik-indonesia.html
·         Hukum dasar geopolitik dan geostrategy Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH. MS. MH
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia#cite_note-geopolitik-0

·         http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementer




Cari Uang TANPA MODAL ??? Klik

GRATIS Registrasi $25 USD pertama Registrasi

Comments

Popular posts from this blog

ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Penginderaan Jauh

Penelitian Geografi