Karakteristik Desa
A.
Karakteristik Desa-Kota
Menurut Prof. Drs. R. Bintarto,
1983 menyebutkan bahwa desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan
sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu
wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur fisiografis,
sosial, ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur
tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. Sedangkan kota
merupakan sebuah sistem terbuka, baik secara fisik maupun sosial ekonomi,
bersifat tidak statis dan dinamis atau bersifat sementara. Kota merupakan suatu
wilayah berkembangnya kegiatan sosial, budaya dan ekonomi perkotaan yang berstatus
sebagai kota administratif atau kotamadya. Aktifitas perkembangan kota mempunya
pengaruh terhadap lingkungan fisik.
Kebanyakan kota bermula dari desa
kecil yang terdapat di pusat pertanian yang subur. Hal serupa terjadi jika
daerah pertanian itu menjadi suatu daerah yang optimum bagi pertumbuhan ekonomi
pertanian yang terus berkembang.
Secara umum, ciri masyarakat
Desa-Kota dapat dibedakan melalui indikator berikut ini:
No
|
Unsur pembedaan
|
Desa
|
Kota
|
1
|
Ekonomi
|
Pertanian
|
Industri – perdagangan – jasa
|
2
|
Mata pencaharian
|
Agaris – Homogen
|
Non agraris, heterogen
|
3
|
Ruang kerja
|
Lapangan terbuka
|
Ruang tertutup
|
4
|
Musim/ cuaca
|
Penting dan menentukan terkait dengan mata
pencaharian
|
Tidak penting
|
5
|
Keahlian/ keterampilan
|
Umum dan tersebar
|
Ada spesialisasi
|
6
|
Jarak Rumah dan tempat kerja
|
Dekat
|
Berjauhan
|
7
|
Kepadatan penduduk
|
Tidak padat
|
Padat
|
8
|
Kontak/interaksi sosial
|
Frekuensi kecil personal
|
Frekuenesi besar impersonal
|
9
|
Stratifikasi sosial
|
Sederhana dan sedikit
|
Kompleks dan banyak
|
10
|
Diferensiasi Sosial
|
Kecil – Homogen
|
Kompleks – heterogen
|
11
|
Lembaga-lembaga
|
Terbatas dan Sederhana
|
Banyak dan kompleks
|
12
|
Kontrol sosial
|
Adat/ Tradisi
|
Hukum/ peraturan tertulis
|
13
|
Sifat kelompok masyarakat
|
Gemeinschaft
|
Gesellschaft
|
14
|
Mobilitas sosial
|
Rendah
|
Tinggi
|
15
|
Karakter komunitas
|
Kecil dan Homogen
|
Besar dan heterogen
|
16
|
Mobilitas sosial
|
Rendah
|
Tinggi
|
17
|
Status sosial
|
Stabil
|
Tidak stabil
|
18
|
Tradisi dan kepercayaan lokal
|
Kepercayaan kuat, terkadang irasional
|
Rasional
|
Berdasarkan data pembeda yang di
atas, maka dapat kita jabarkan karakteristik desa – kota sebagai berikut ini :
Karakteristik
|
Desa
|
Kota
|
Fisik
|
-
Topografi wilayah
pedesaan terdiri dari berbagai bentuk,, ada yang memiliki topografi kasar,
ada yang sedang, ada yang halus. Berbagai perbedaan yang terjadi di pedesaan
tersebut dipengaruhi oleh letak desa tersebut. Wilayah pedesaan yang berada
di wilayah pegunungan akan memiliki topografi kasar, sedangkan wilayah
pedesaan yang berada di daerah dataran rendah akan memiliki topografi halus
-
Tipologi pemukiman,
terdiri dari berbagai macam tipologi. Ada yang menyebar, memusat dan yang
lainnya.
-
Penggunaan lahan,
cenderung lebih bersifat ke alam. Lahan yang berada di desa sebagian besar
dimanfaatkan sebagai pertanian
-
Sarana dan prasarana
cenderung lebih tertinggal. Masih banyak desa yang belum tersentuh
pembangunan, jalan masih belum beraspal, akses pendidikan yang sulit,
kesehatan kurang terperhatikan dan lain-lain
|
-
Topografi, jika
dibandingakan dengan wilayah pedesaan cenderung lebih datar. Kebanyakan kota
terletak di wilayah dengan topografi halus. Hanya sebagian kecil kota yang
terdapat di wilayah topografi kasar
-
Tipologi permukiman,
cenderung mengelompok di wilayah kota tersebut saja. Misalnya di kawasan
industri, sekitar pabrik dan lain-lain. Selain itu kepadatan permukiman di
kota bisa dikatakan padat
-
Penggunaan lahan sebagian
besar digunakan untuk bangunan. Hanya sedikit ruang terbuka hijau yang
terdapat disana. Sebagian lahan digunakan untuk kawasan industri, pertokoan,
permukiman dan lain-lain
-
Sarana dan prasarana lebih
lengkap dan lebih baik jika dibandingkan dengan sarana dan prasarana yang ada
di desa. Akses jalan, komunikasi, dapat diakses dengan mudah. Selain itu
fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan juga lebih lengkap dan lebih
berkualitas.
|
Sosial
|
-
Kehidupan yang masih
bergantung dengan alam
-
Toleransi sosial dalam
masyarakat sangat kuat
-
Memiliki sistem adat –
istiadat dan norma yang kuat
-
Kontrol sosial yang
berlaku masih didasarkan pada hukum informal
-
Kuatnya hubungan
kekerabatan yang dibangun sebagai salah satu ciri masyarakat paguyuban (Gemeinschaft)
-
Struktur perekonomian di
desa lebih bersifat agraris
|
-
Adanya keanekaragaman
masyarakat atau penduduk
-
Sikap anggota masyarakat
cenderung bersifat individualis
-
Hubungan sosial yang
dibangunlebih bersifat patembayan (Gesellschaft)
-
Adanya pemisahan
keruangan didalamnya yang kemudian membentuk komplek-komplek tertentu
-
Memiliki sistem adat
istiadat dan norma yang tidak terlalu kuat
-
Pandangan hidup
masyarakat kota lebih rasional
|
Ekonomi
|
-
Sektor pertanian masih
mendominasi sebagai mata pencaharian
|
-
Mayoritas perputaran
perekonomian di bidang industri dan jasa
|
Potensi
|
-
Fisik
o Tanah
o Air
o Iklim
o Ternak
o Manusia
-
Non Fisik
o Masyarakat desa
o Lembaga sosial
o Aparatur atau pamong desa
|
-
Ekonomi
o Kota menyediakan berbagai fasilitas yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat dalam kota dan daerah diluar kota seperti mall,
apartemen, bank, pasar tradisional, terminal, stasiun kereta dan lain-lain
-
Sosial
o Kota menyediakan berbagai fasilitas yang dapat menciptakan
keserasian dan ketenangan hidup masyarakat kota, seperti rumah sakit,
piskemas, pemadam kebakaran dan lain-lain
-
Politik
o Kota menyediakan berbagai fasilitas yang dapat menciptakan
ketentraman hidup bagi masyarakat yang hidup di perkotaan seperti aparatur
kota, polisi, camat, bupati dan lain-lain
-
Budaya
o Kota menyediaan berbagai fasilitas yang dapat memajukan
kehidupan masyarakat kota seperti sarana dan prasarana pendidikan, olah raga,
kesenian, rekreasi dan lain-lain
|
B.
Pola Keruangan Desa
Secara umum, pola keruangan desa
akan sangat berkaitan dengan pola sebaran pemukiman desa. Bentuk pemukiman di
pedesaan pada prinsipnya mengikuti pola persebaran desa yang dapat dibedakan
atas :
-
Bentuk perkampungan
linear ; merupakan bentuk perkampungan yang memanjang mengikuti jalur jalan
raya, alur sungai, rel kereta api maupun garis pantai. Pola ini digunakan
masyarakat dengan maksud untuk mendekati prasarana transportasi atau untuk
mendekati lokasi tempat bekerja seperti nelayan di sepanjang pinggiran pantai
-
Bentuk perkampungan
memusat ; pola seperti ini banyak ditemui di daerah pegunungan yang
biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan, sehingga
merupakan satu keluarga atau kerabat
-
Bentuk perkampungan
terpencar ; biasanya perkampungan seperti ini hanya merupakan farmstead
yaitu sebuah rumah petani yang terencil tetapi lengkap dengan gudang alat
pengolahan hasil pertanian. Pola desa ini umumnya terdapat di daerah pegunungan
atau dataran tinggi yang berelief kasar, daerah karst.
-
Bentuk perkampungan
mengelilingi fasilitas tertentu ; bentuk perkampungan seperti ini umumnya
kita temui di daerah dataran rendah, dimana banyak terdapat fasilitas-fasilitas
umum yang dimanfaatkan penduduk setemat untuk memenuhi kebutuhan sehaari-hari.
Fasilitasi tersebut misalnya mata air, danau, waduk dan fasilitas lain.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir :)